5 Kesalahan Ketika Belajar Fotografi

kesalahan fotografer pemula saat belajar memotret.,
5 Kesalahan Ketika Belajar Fotografi- Fotografi adalah dunia baru yang aku pelajari. Belajar sesuatu yang baru tentu saja menyenangkan. Tapi bukan berarti tidak ada tantangan. Aku yang sebelumnya tidak paham tentang dunia fotografi, menemukan banyak kesulitan. Mulai dari kesulitan memahami istilah-istilah penting dalam fotografi hingga bagaimana mengoperasikan kamera dengan benar.


Aku belajar fotografi secara otodidak dari tulisan  yang bertebaran di internet. selain itu aku juga belajar teori fotografi dari kanal youtube para fotografer baik dalam maupun luar negeri. Tak hanya itu, aku beruntung bisa banyak belajar dari para sahabat yang sudah lebih dulu menekuni dunia fotografi. Mereka  dengan senang hati mengajariku bagaimana menghasilkan foto yang bagus.

Praktik tak semudah teori. Itu yang aku rasakan saat belajar memotret. Meskipun sudah membaca banyak teori fotografi, menyimak puluhan video, dan mengamati para sahabat memotret, aku tetap mengalami kesulitan saat praktik sendiri. 

Tak ingin menyerah, aku terus berlatih setiap hari. Saat ini kemampuan memotretku memang belum sempurna. Tapi beberapa penilaian positif dari orang lain sudah bisa dikatakan aku berhasil bergerak dari angka 0 ke angka 1. Dari awal yang sama sekali tidak tahu cara pegang kamera sampai ada yang pernah mengatakan suka dengan hasil jepretanku, cukup membuatku bahagia. Walaupun belum puas karena belum bisa konsisten menghasilkan foto yang bagus. Kadang bagus, kadang biasa saja, bahkan tak jarang hasilnya jauh dari harapan. 

Selama belajar memotret,  aku mengamati diriku sendiri. Setidaknya aku melakukan 5 kesalahan sebagai pemula yang terjun di dunia fotografi. Yupz, aku melakukan evaluasi selama satu tahun mencoba dunia baru dalam hidupku ini. 


Menghasilkan Foto yang Terbatas

Kesalahan fatal yang sangat aku sesali adalah cepat puas hanya dengan beberapa kali jepretan saja. Misalnya di tempat wisata, aku hanya memotret lokasi sekadarnya. Kadang tak lebih dari 10 kali jepretan. Begitu juga saat melakukan pemotretan sebuah produk. Aku cepat puas hanya dengan 3 jepretan saja. 

Masalah muncul saat ingin melakukan pengeditan dan mengunggah ke media sosial. Aku bingung karena tidak banyak foto yang bisa aku pilih. Kembali ke lokasi wisata tentu hal yang mustahil. Sedangkan melakukan foto produk ulang tentu menguras waktu dan energi. 

Padahal seharusnya aku memotret objek  sebanyak-banyaknya dengan berbagai angle saat berada di lokasi wisata. Sehingga aku punya banyak pilihan saat ingin melakukan pengeditan. Begitu juga ketika melakukan pemotretan sebuah produk. Untuk kemasan produk, harusnya aku memotret dengan berbagai sudut dan menggunakan beragam properti. Jadi, tidak ada drama saat membutuhkan foto untuk pelengkap tulisan di blog atau diunggah di media sosial.


Foto Tidak Fokus 

ini kesalahan kedua yang aku alami selama belajar memotret. Foto-foto yang aku hasilkan dinilai blur oleh salah seorang sahabat. Dia yang sudah punya banyak pengalaman di bidang fotografi menyayangkan hal tersebut. Foto hasil jepretanku fokusnya kurang jelas. Awal-awal mendapat komentar seperti itu aku sedih. Tapi lama-lama justru terpacu untuk menghasilkan foto yang lebih baik lagi.

Tak ingin mengulang kesalahan yang sama, aku mencari penyebab mengapa foto-foto yang aku hasilkan fokusnya tidak tepat sasaran. Aku beruntung saat menyimak video tutorial fotografi, sang fotografer membahas hal tersebut. Dari kanal youtube itu aku tahu penyebab foto blur diantaranya karena aku salah melakukan setting kamera. Aku kurang memperhatikan settingan shutter speed saat memotret. Tanganku juga sering tidak stabil saat memotret. Solusinya adalah melakukan setting shutter speed yang tepat dan menggunakan bantuan tripod saat memotret. Aku selalu sedia tripod mini ketika bepergian. 

Foto yang Terlalu Gelap atau Terang

Kesalahan ketiga yang aku lakukan saat belajar fotografi adalah menghasilkan foto yang terlalu gelap atau sebaliknya, terlalu terang. Dalam istilah fotografi dinamakan under exposure atau over exposure. Aku kurang memperhatikan cahaya yang ada di sekitar yang bisa mempengaruhi hasil sebuah foto. Harusnya aku lebih teliti memainkan settingan kamera. Memotret indoor tentu saja memakai settingan yang berbeda dengan kondisi outdoor

sebagai pemula, memutuskan belajar  memotret dengan mode manual memang butuh ilmu dan latihan terus-menerus. Seiring berjalannya waktu, kesalahan menghasilkan foto yang terlalu gelap atau terang perlahan berkurang. Aku cukup puas bisa menghasilkan foto yang tingkat kecerahannya pas. Setidaknya menurut para sahabat yang selama ini mengawal proses belajarku. 

Berfikir Peralatan Fotografi adalah Segalanya

Pemikirn ini yang mendasari aku memutuskan membeli kamera mirrorless setahun lalu. Aku merasa butuh kamera untuk belajar fotografi. Ternyata itu salah satu kesalahan yang dilakukan pemula yang ingin belajar fotografi. Belajar memotret bisa dilakukan dengan smartphone yang dimiliki. Bukan alat yang terpenting tapi memahami teknik fotografi. 

Hobi fotografi memang katagori hobi mahal karena peralatan yang dibutuhkan tidak murah. Namun, bukan berarti harus membeli semua peralatan tersebut. Jika mempunyai anggaran berlebih bisa membeli peralatan seperti tripod, diffuser, flash, lensa yang bisa menunjang untuk menghasilkan foto yang bagus. Namun, jika tidak ada anggaran lebih, jangan bersedih. Kanal youtube fotografer luar negeri sering membagikan tips membuat DIY peralatan penunjang fotografi dari bahan-bahan yang ada di sekitar. Tentu saja anggaran yang dikeluarkan lebih sedikit. 

Bila ingin serius belajar fotografi, fokus dengan peralatan yang dimiliki terlebih dahulu. Menggunakan peralatan yang minimalis bukan berarti tidak bisa menghasilkan foto-foto yang bagus. Aku mengenal beberapa akun Instagram yang menghasilkan foto-foto luar biasa hanya berbekal smartphone saja. 

Bingung Menentukan Konsep

Kesalahan kelima yang aku lakukan saat belajar fotografi adalah bingung menentukan konsep. Apalagi saat melakukan foto produk. Aku bingung harus difoto dengan konsep apa, padahal alas foto sudah digelar, properti sudah dikeluarkan, dan kamera sudah siap. Waktuku banyak terbuang untuk berfikir. 

Padahal seharusnya hal tersebut tidak terjadi jika aku mau mencari referensi konsep foto sebelum memotret. Bila berencana memotret pagi hari, setidaknya aku harus menyusun konsep malam harinya. Seorang sahabat yang baik hati menyarankan aku meluangkan waktu untuk mencari inspirasi di pinterest sehari sebelum melakukan pemotretan. Konsep ATM (amat, tiru, dan modifikasi) bisa aku lakukan. Foto-foto yang bagus di pinterest bisa aku tiru namun tetap menyesuaikan dengan properti yang aku miliki. Setelah menerima saran tersebut, aku tidak lagi mengulangi kesalahanku. 

Itulah 5 kesalahan yang aku lakukan sebagai seorang pemula selama belajar menekuni dunia fotografi. Semoga aku bisa selalu belajar dari kesalahan. Semoga aku selalu konsisten setelah terjun di dunia fotografi. Bagaimana denganmu, kawan? punya pengalaman apa selama belajar memotret?




2 comments

  1. Aku rasa tiap orang yang mau belajar motret itu harus sedia drive yang kapasitasnya banyak. Baik itu berupa external hard disk atau virtual drive. Karena, belajar fotografi itu memerlukan trial and error yang banyak sekali. Jadi sebaiknya kita menyiapkan storage banyak untuk menyimpan hasil foto-foto trial and error tersebut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. oiya benar sekali mbak. aku masih belum rapi untuk urusan file hasil jepretan, masih berserakan.

      Delete