Yuk, Menyapih dengan Cinta!


Apa sih maksudnya menyapih dengan cinta? Menyapih  pada umumnya dilakukan dengan cara seperti  Mengolesi puting dengan lipstick atau menggunakan sejenis jamu-jamuan yang rasanya pahit. Sedangkan menyapih dengan cinta maksudnya melakukan penyapihan secara perlahan tanpa pemaksaan dan tidak secara tiba-tiba karena akan membuat anak trauma. Dikatakan trauma, karena sejak ia lahir menyusu sudah menjadi bagian dari dirinya. Dengan aktivitas menyusu  Ikatan batin antara ibu dan anak terbentuk. Kemudian anak dipaksa menjauh dari apa yang sudah menjadi bagian dari dirinya. Bisa dikatakan penyapihan dengan paksaan berpengaruh terhadap ikatan batin antara anak dan ibu. Sedangkan dalam proses  menyapih dengan cinta tidak ada pemaksaan.  Menyapih dengan cinta atau istilah kerennya WWL (Weaning With Love) prinsipnya “tidak menawarkan jika si kecil tidak meminta dan tidak menolak jika si kecil meminta.” Jadi kalau anak sedang asyik bermain padahal waktunya untuk menyusu ya biarkan saja, jangan menawari untuk menyusu. Begitupun sebaliknya, saat anak dengan sendirinya ingin menyusu  si ibu jangan menolak.

Kapan memulainya jika ingin menyapih dengan cinta? Berbulan-bulan sebelumnya. proses menyapih yang satu ini tidak bisa instan. butuh waktu yang agak lama tergantung masing-masing anak. Agha dulu mulai proses menyapih usia 18 bulan. Waktu enam bulan menurut bunda cukup untuk mengkondisikan agha untuk tidak menyusu lagi. Bunda berharap ia akan berhenti menyusu diusia 2 tahun. Setiap ada kesempatan terutama menjelang tidur malam bunda menjelaskan ke agha mengapa ia seharusnya tidak menyusu lagi. Kalimat “mas agha sudah besar, minumnya air putih ya “ berulang-ulang dikatakan kepadanya. Bahkan bunda sering berbisik ke telinga agha saat ia tidur dengan kalimat yang sama. Komunikasi ini atau istilah lainnya sounding sangat penting . Tentunya dengan Bahasa yang dimengerti oleh si kecil. Meski belum lancar berbicara namun mereka bisa memahami apa yang kita sampaikan lho.  Untuk kasus agha, prosesnya melebihi target bunda. Ia berhenti menyusu di usia 2 tahun lebih. Kok bisa begitu? Bunda masih setengah hati menyapihnya. Masih khawatir dia rewel,nanti makannya susah, dan kekhawatiran lainnya. Ternyata tidak hanya berpusat pada si kecil lho dalam proses menyapih. Ada faktor lain yang juga berpengaruh terhadap keberhasilan proses menyapih dengan cinta, yaitu kesiapan dan keikhlasan ibu. Jika sang ibu belum sepenuh hati melepas anak untuk tidak menyusu lagi, proses menyapihpun akan sulit karena keraguan ibu akan terbaca oleh si kecil. Jadi bila ingin menyapih si kecil, tata dulu hati ibu maka proses menyapih akan lebih mudah.


Kenapa sih kok disarankan menyapih dengan cinta? Bukannya yang penting anak tidak menyusu ke si ibu lagi bagaimanapun caranya. Aku tipe ibu yang sangat memperhatikan proses. Karena proses berpengaruh terhadap hasil. Begitupun dengan proses menyapih agha. Apalagi setelah aku tahu bahwa manfaat menyapih dengan cinta sangatlah besar. Diantaranya membentuk kemandirian anak dalam mengambil keputusan. Kelak ia akan berhadapan dengan situasi yang mengharuskan dia mengambil sebuah keputusan. Dan semua dimulai dengan belajar memutuskan kapan harus berhenti untuk tidak menyusu lagi. Selain itu, ibu yang menyapih dengan cinta tidak mengalami payudara penuh atau bengkak. Karena dalam proses penyapihan tersebut produksi asi akan berkurang perlahan disebabkan berkurangnya “permintaan” secara bertahap pula. Saat si kecil mengurangi frekuensi menyusu dengan sendirinya maka berdampak pada produksi asi tentunya. Bagi ibu yang akan menyapih si kecil, ada beberpa tips menyapih dengan cinta yaitu :
  •  Lakukan proses penyapihan secara perlahan. Misal bila si kecil terbiasa menyusu 5 sampai 6 kali sehari, maka kurangi frekuensi menyusu nya menjadi 3 atau 4 kali.
  • Alihkan perhatian anak. Ajak anak melakukan aktivitas yang membuat suasana hatinya senang dan usahakan di area outdoor.
  • Hindari menyapih saat anak sedang sakit, sedih, kesal, ataupun marah. Seorang ibu pasti paham suasana hati buah hatinya.
  • Hindari menyapih anak dari menyusu ke benda lain seperti empeng, botol susu, bantal, dan lainnya. Disinilah peran ayah sangat dibutuhkan. Ketika anak ingin menyusu, ayah bisa mengambil peran dengan menawarkan minuman kepada si kecil. Bisa juga membantu menidurkan kembali si kecil saat ia terbangun tengah malam.
  • Menyusu hanya boleh di dalam kamar. Jika sebelumnya anak bebas menyusu dimanapun baik di ruang tamu, di mobil, di dapur, di luar rumah, maka buat aturan bahwa hanya boleh menyusu saat berada di dalam kamar. Poin ini perlu komitmen yang kuat dari si ibu. Bila benar-benar diterapkan akan sangat mempengaruhi frekuensi menyusu si kecil. Namun ibu juga harus konsisten. Saat sedang berada di dalam kamar, biarkan si kecil menyusu sesuka hatinya.

Itulah pengalamanku menyapih si sulung beberpa tahun lalu, sekarang Agha sudah tumbuh menjadi anak TK yang ceria. waktu berlalu begitu cepat. Perasaan bunda baru kemarin menyapih Agha dengan cinta.

Pemahaman Tentang ASI dan Komitmen Menyusui

Bisa memberikan ASI (Air Susu Ibu) adalah impian setiap perempuan yang sedang menunggu kelahiran buah hatinya. Begitupun denganku, ketika hamil si sulung Agha tahun 2011 silam, aku berkomitmen ingin memberikan asupan terbaik untuk anakku. Dan ASI adalah asupan yang dia butuhkan ketika pertama melihat dunia.  ASI adalah asupan terbaik yang dikirim Tuhan untuk para bayi. Berbekal keyakinan tersebut aku berburu ilmu tentang seluk beluk ASI. Agar hatiku tak goyah dengan godaan iklan susu formula yang aduhai. Belum lagi kalau jalan-jalan ke pusat perbelanjaan pasti susah untuk tidak tergoda dengan manisnya rayuan mbak-mbak SPG susu formula. Singkat cerita akhirnya aku bergabung dengan sebuah komunitas yang membahas semua tentang ASI. Dalam komunitas tersebut berkumpul  calon ibu, ibu menyusui dan para pakar laktasi se-Indonesia. Setiap hari dikupas tuntas tentang cairan ajaib tersebut. Kenapa aku katakan cairan ajaib, karena ternyata manfaat memberikan ASI kepada buah hati sangatlah banyak. ASI tidak sekedar Air Susu Ibu yang mengenyangkan untuk bayi karena komposisi ASI meliputi lemak,karbohidrat, mineral, protein, dan ribuan molekul bioaktif lainnya dapat melindungi anak dari infeksi dan peradangan serta berkontribusi terhadap kekebalan tubuh. Bahkan ASI mengandung AA/DHA yang sangat penting bagi perkembangan otak. Komposisi ASI berubah dari waktu ke waktu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi yang unik, menjadikannya asupan yang sempurna untuk tumbuh kembang yang sehat. Intinya semua kebutuhan anak tercukupi dengan ASI sesuai dengan porsinya. Belum lagi keunggulan lainnya diantaranya :
  • ASI melindungi bayi dari penyakit berbahaya. Penelitian menunjukkan bayi yang diberi ASI Eksklusif selama 6 bulan dilanjutkan hingga 1 tahun atau lebih memiliki resiko lebih rendah untuk menderita gangguan pencernaan, alergi, asma, diabetes, obesitas, kanker di usia anak-anak, infeksi saluran pernapasan, infeksi kandung kemih, dan sindrom kematian mendadak;
  • ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula. Itu sebabnya bayi yang diberi ASI jarang mengalami konstipasi dan diare;
  • Pemberian ASI ramah lingkungan sebab tidak menghasilkan limbah atau meninggalkan jejak karbon.

Keberhasilan memberikan ASI kepada si sulung sampai usia 2 tahun tidak terlepas juga dari dukungan orang-orang terdekat yaitu orangtua terutama Bapak  dan Suami tercinta. Bapak selalu menjadi yang terdepan membelaku ketika para saudara mempertanyakan alasan Agha tidak diberi susu formula. Karena bagi mereka semakin mahal susu formula yang diberikan kepada anak maka semakin bagus buat anak. Bapak akan dengan bangga mengatakan bahwa tidak ada yang menyamai ASI dalam hal kekebalan tubuh. Anak ASI itu tidak gampang sakit, meskipun badannya kecil tapi padat serta lincah. Begitulah cara beliau mendukungku. Suami tercinta juga berperan aktif dalam mensukseskan pemberian ASI kepada si kecil. Ketika awal-awal menyusui, Suami setiap malam selalu membangunkanku  jika bayi mungil kami sudah haus dan aku masih terlelap karena kelelahan mengurusnya seharian. Bahkan suami dengan telaten memberikan ASI Perah kepada Agha sewaktu aku tinggal mengajar privat beberapa jam. Dia juga yang menyemangatiku untuk tetap terus menyusui disaat putingku luka karena kesalahan posisi menyusui. 

Aku beruntung bisa menemukan alasan kuat dan dukungan  untuk memberikan ASI kepada Agha hingga proses menyapih dengan cinta di umur 2 tahun dan juga bisa menyusui adiknya Gia yang sekarang baru berumur  satu tahun. Namun ada banyak ibu diluar sana yang tidak seberuntung aku. Keinginan mereka memberikan ASI tidak berjalan mulus dan pada akhirnya memilih berlabuh pada susu formula.  Faktor penyebabnya di antaranya terbatasnya  informasi tentang ASI dan menyusui yang  mereka terima,  banyak mitos tentang ASI dan menyusui yang terlanjur berkembang di masyarakat yang bertolak belakang dengan faktanya, dan kekhawatiran seorang ibu kalau produksi ASI-nya tidak cukup. Untuk masalah keterbatasan informasi, di era digital sekarang ini bila seorang ibu mau mencari banyak informasi sangatlah mudah,termasuk menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang ASI. Para pakar laktasi juga banyak yang rela berbagi ilmu mengedukasi para ibu muda khususnya yang masih awam tentang ASI dan menyusui. Sedangkan untuk masalah kekhawatiran seorang ibu jika produksi ASI nya tidak maksimal, bisa mensugesti diri sendiri bahwa ibu mampu memberikan asi kepada buah hatinya serta menyusui bayi sesering mungkin. Karena semakin sering ibu menyusui maka produksi asi juga akan melimpah. Namun  jika ibu masih belum merasa puas dengan produksi asi nya bisa mengonsumsi suplemen pelancar ASI bila diperlukan. Banyak produk pelancar ASI dipasaran, tetapi jika ingin produk yang bisa membuat produksi ASI cepat melimpah, ASI Booster Tea solusinya.


ASI Booster Tea merupakan minuman pelancar ASI pertama di Indonesia yang bisa meningkatkan jumlah ASI hingga 900% hanya dalam waktu 24 jam. Bisa dikatakan ASI Booster Tea lebih unggul dari pelancar ASI lainnya karena komposisi takaran bahan yang benar-benar tepat dan presisi sehingga begitu ampuh melimpahkan asi sekaligus benar-benar aman bagi ibu dan  bayinya. ASI Booster Tea (walaupun tanpa kandungan daun teh) adalah suplemen penambah ASI yang terbuat dari bahan alami (herbal) dengan komposisi Fenugreek Seed, Fenugreek Powder, Fennel Seeds, Fennel Powder, ANISE, Cinnam Venum, Alpinia Powder, dan Habbatussauda.





Dapat disimpulkan bahwa ASI Booster Tea mempunyai keunggulan diantaranya  : melancarkan ASI hingga 900% dalam waktu 24 Jam – 72 jam, 100% herbal yang aman untuk ibu dan  bayi, lebih ekonomis, tanpa konsumsi susu formula, sudah dikonsumsi jutaan ibu menyusui. Cara Membuat ASI Booster Tea pun sangatlah mudah. ASI Booster Tea dapat langsung diminum biasa, bisa ditambah gula, madu, krimer. Bisa juga dibuat campuran minuman kesayangan dengan dicampur jus, susu, atau pun dibuat milkshake. Sehingga memudahkan para ibu yang akan mengonsumsinya. Bayi riang ibu pun senang.

Jadi buat calon ibu dan ibu-ibu yang sedang berjuang memberikan ASI buat buah hatinya, penting sekali memahami seluk beluk ASI karena pemahaman seorang ibu tentang ASI sangat berpengaruh terhadap komitmen menyusui bayinya. Seorang ibu yang paham bahwa ASI adalah asupan terbaik , maka apapun yang terjadi tidak akan goyah untuk berhenti menyusui ataupun mengganti ASI dengan yang lainnya. Apapun akan dilakukan agar produksi ASI nya melimpah dan kebutuhan bayinya terpenuhi. Salah satunya adalah memilih ASI Booster yang tepat. Dan ASI Booster yang tepat menemani hari-hari para ibu menyusui ya ASI Booster Tea.