Plesiran Ke Bandung Modal Nekat



Bandung selalu punya daya tarik tersendiri buatku. Semua bermula dari pertemanan yang terjalin dengan gadis-gadis sunda belasan tahun silam di Malang. Saat itu kami sama-sama menjadi mahasiswa baru. Mendengarkan mereka berdialog memakai Bahasa sunda sungguh menarik. Bahkan, lambat laun aku mengerti Bahasa sunda sedikit demi sedikit. 

Cerita mereka tentang keindahan kota kembang membuatku ingin pergi ke Bandung. Tapi waktu belum berpihak kepadaku. Hingga bulan maret kemarin aku punya kesempatan plesiran ke Bandung.  Meskipun hanya 2 hari di Bandung, aku tetap bisa menikmati suasana kota Bandung. 

Perjalanan ke Bandung kali ini adalah perjalanan ala backpacker. Aku sengaja membawa barang seperlunya dan lebih memilih kereta api sebagai alat transportasi. Harga tiket kereta api saat weekend masih terjangkau dari pada tiket pesawat. Sayang banget kalau harus naik pesawat, padahal rumahku dekat dengan bandara. Harga tiket pesawat Surabaya-Bandung saat weekend lumayan mahal untuk ukuran kantongku. 

Aku berangkat ke Bandung menggunakan kereta api dari stasiun Pasar Turi. Kereta api berangkat pukul 16.30 dan sampai di Bandung pukul 04.00 dini hari. Meskipun aku hanya naik kereta ekonomi, tapi tergolong nyaman untuk jarak jauh. Kondisi gerbongnya bersih. AC cukup mendinginkan badan, dan toiletnya juga cukup bersih. 

Tiba di Bandung pagi hari, aku punya banyak waktu untuk menyusun rencana tempat mana saja yang akan aku singgahi. Sembari menyusun rencana, aku istirahat dan bersih-bersih diri di Masjid Raya dekat alun-alun Bandung. Setelah itu, segera berjalan ke alun-alun Bandung. 


Suasana Alun-alun Bandung di pagi hari lumayan ramai. Banyak anak-anak dan remaja bermain di area rumput sintetis yang bersih. Ada juga yang memilih duduk santai di kursi-kursi yang ada di pinggir jalan. Setelah puas berfoto-foto di dalam alun-alun, aku memilih naik BANDROS. 

BANDROS (Bandung Tour on Bus) adalah bis yang akan membawa kita keliling kota Bandung, menyusuri jalan-jalan bersejarah di kota Bandung. Ada guide yang akan menjelaskan dengan detail setiap jalan yang kita lalui. Guide tersebut menjelaskan bangunan-bangunan dari zaman kolonial di sepanjang jalan, peristiwa bersejarah yang terjadi di sebuah jalan, hingga alih fungsi Gedung-gedung tersebut di zaman sekarang. Naik BANDROS ini seperti wisata sejarah. Rute BANDROS ini dri alun-alun dan kembali ke alun-alun lagi.


Tak puas hanya melewati sekilas jalan-jalan bersejarah tersebut, aku memilih berjalan kaki dari alun-alun ke jalan asia-afrika dan jalan braga. Karena udara kota Bandung saat itu mendung, berjalan kaki sepanjang jalan tetap terasa asyik. Bagiku yang terbiasa menikmati panasnya kota Surabaya, berada di Bandung seperti sedang berada di kota Batu, malang. Air yang dingin dan udara yang sejuk adalah perpaduan yang tepat. 

Ngomongin jalan asia-afrika, pasti sudah tahu peristiwa besar yang ada di jalan tersebut dahulu kala. Jalan satu arah yang menuju ke alun-alun dan Masjid Raya Bandung ini adalah saksi penting bertemunya 29 negara se-asia dan afrika dalam konferensi asia-afrika pada 18-24 april tahun 1955. Konferensi itu membahas isu penting, yaitu perdamaian dan kerjasama dunia. 





Berjalan di sepanjang jalan asia-afrika, kita akan menemui banyak Gedung-gedung tua. Itu sebabnya jalan asia-afrika dikatakan pusat kota tua Bandung. Buat kalian yang punya hobi hunting foto vintage, jalan asia-afrika adalah surganya. Banyak wisatan dari luar Bandung memilih berlama-lama di jalanan ini, sekadar duduk atau berswafoto.  

Jalan Braga juga tidak boleh dilewatkan untuk disinggahi ketika berada di Bandung. Jalan utama kota Bandung ini menjadi pusat aktivitas anak-anak muda saat malam minggu tiba. Jalan Braga saat ini dikenal sebagai pusat fashion dan mode terbaik. Sebenarnya Jalan ini sudah ada sejak pemerintahan Hindia-Belanda. Meskipun sempat dikenal dengan jalanan yang sangat angker di zamannya, Namun jalan Braga punya daya tarik tersendiri. 


Jalan Braga saat itu juga dikenal dengan pusat kota yang banyak pertokoan. Pemerintah Hindia-Belanda menjual barang-barang elite di jalan Braga. Dahulu kala, bangunan yang ada di jalan Braga sengaja di desain dengan gaya eropa. Tujuannya adalah agar wisatawan yang berasal dari eropa tetap merasakan nuansa eropa saat berkunjung ke Bandung. 

Menghabiskan waktu menyusuri jalanan Bandung , membuatku tidak punya kesempatan untuk mengunjungi tempat wisata yang banyak direkomendasikan oleh teman-teman, yaitu The Lodge Maribaya. Tempat wisata yang berada di Kabupaten Bandung Barat ini sungguh menggoda imanku. Aku sempat akan membatalkan jadwal kereta ke Surabaya dan bergabung dengan teman-teman yang siap plesiran ke sana. Tapi, ada amanah lain yang menunggu di rumah. Aku belum berjodoh dengan wahana balon udara The Logde Maribaya yang sering aku lihat di Instagram.

Dipameri mbak wiwit yang sudah mencoba salah satu wahana Maribaya

Rasanya belum sepenuhnya puas plesiran ke Bandung sebelum menikmati berbagai wahana seru di The Lodge Maribaya. Aku harus kembali ke Bandung. Apalagi sekarang pesat Tiket Kereta Api sangat mudah. Semua bisa dilakukan di mana saja secara online. Yupz, memesan tiket kerta api online lebih efisien. Aku tidak perlu membuang banyak waktu untuk ke Stasiun. Menembus kemacetan Surabaya sungguh menghabiskan banyak energi. 

Bila kalian pengguna android, bisa mengunduh aplikasi pegi pegi yang terbaru. Selain bisa memesan tiket dengan mudah, jika beruntung bisa mendapatkan tiket murah. Pesan tiket melalui aplikasi lebih asyik karena ada fitur filter yang membantu kita cepat mencari tiket yang diinginkan. Kalau aku selalu memilih berburu tiket kereta api murah untuk liburan. Menekan anggaran untuk transportasi tidak masalah agar bisa dialihkan untuk mengunjungi tempat wisata lainnya dalam waktu berdekatan. 


Aplikasi pegi pegi terbaru juga menyajikan tips-tips seputar liburan. Ini sangat berguna bagiku yang masih awam tentang dunia travelling. Membuka aplikasi dengan tujuan berburu tiket liburan namun dapat bonus tips seputar liburan adalah hal yang menyenangkan. Ibaratnya menyelam sambil minum air. Buat kalian yang rencana mudik lebaran, bisa juga berburu tiket kereta melalui aplikasi pegi ini.



Selamat berburu tiket kereta api, selamat liburan.

4 comments

  1. Asyiknya bepergian naik kereta apai daripada bis itu, yen pas rasa beser langsung ke kamar mandi.Bosen, bisa jalan2 antar gerbong.trutama ke gerbong makannya.hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak betul banget. bisa jalan2 kalo bosen

      Delete
  2. kebalikan ama aku, kalo ke bandung lg, aku pgn kali ini jelajah kotanya :D. selama ini kalo ke bandung aku pasti mainnya ke atas mba, dago, lembang.. jarang bgt jelajah kota, cuma sekedar beli oleh2 doang di sana :D.

    jd kangen juga ama bandung. apalagi kalo baca blog temen2 yg balik dr sana, selalu adaaaa aja kuliner baru di bandung :D. makanan di sana juga ngangenin sih

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak saying banget kemarin belum sempat eksplor kuliner bandung

      Delete