Tanyakan 5 Hal ini ke Pengembang Jika ingin Membeli Rumah

tanyakan 5 hal ini ke pengembang jika ingin membeli rumah


Membeli rumah menjadi prioritas bagi sebagian besar pasangan muda yang baru menikah. Menghadirkan rumah yang nyaman untuk keluarga adalah impian yang harus diwujudkan setelah menikah. Apalagi jika usia masih muda berpeluang memiliki kesempatan mendapatkan Kredit Perumahan dengan tenor yang lebih lama. 

Langkah pertama ketika ingin membeli rumah adalah memiliki niat yang penuh. Tidak mudah goyah oleh pendapat orang sekitar. Menguatkan niat dan memilih rumah sesuai dengan kemampuan finansial adalah poin utama sebelum membeli rumah. Menghitung dengan seksama akan meminimalisir drama keuangan di kemudian hari. Karena membeli rumah adalah pembiayaan jangka panjang. 


Langkah berikutnya adalah mencari pengembang terpercaya. Karena membeli rumah adalah urusan jangka panjang yang tidak hanya satu atau dua tahun saja sekaligus membutuhkan biaya yang cukup besar. Sehingga  Sudah menjadi kewajiban memastikan pengembang yang akan kita pilih tidak memiliki rekam jejak jelek di industri properti. 


Ketika sudah mendapatkan pengembang terpercaya, ada beberapa hal yang harus ditanyakan sebelum benar-benar memutuskan membeli rumah di tempat tersebut. Agar tidak ada penyesalan di kemudian hari karena kurang teliti melakukan pengecekan hal-hal sepele tapi sangat penting. Hal-hal yang harus ditanyakan ke pengembang sebelum transaksi jual beli rumah diantaranya adalah: 

Perizinan


Melakukan pengecekan terkait perizinan menjadi hal pertama yang harus ditanyakan ke pengembang jika ingin membeli rumah. Karena Hal tersebut akan mempengaruhi proses selanjutnya. Perizinan ini meliputi izin lokasi, izin lingkungan, dan izin pembangunan. Sebagai calon pembeli, kita berhak mengetahui perihal perizinan tersebut. Pengembang yang amanah tidak akan keberatan jika calon pembeli menanyakan perihal perizinan. 


Berdasarkan pengalamanku gagal membeli rumah dua kali, kesalahan fatal ketika melakukan transaksi jual beli tanpa pengecekan perizinan. Setelah angsuran jalan hampir satu tahun, pengembang tidak bisa melanjutkan pembangunan karena masalah perizinan. Jadi, sah-sah saja menanyakan perihal perizinan ke pengembang sebelum melakukan transaksi jual beli rumah. 

Status Rumah


Status rumah yang diperjualbelikan tidak semuanya berstatus Sertifikat Hak Milik (SHM). Ada yang masih Sertifkat Hak Guna Bangunan (SHGB). Sehingga sangat perlu menanyakan ke pengembang tentang sertifikat yang akan kita terima. Akte Jual Beli (AJB) sampai Pajak BUmi dan Bangunan (PBB) bisa ditanyakan secara langsung ke pengembang sebelum membeli rumah. 


Mengetahui secara rinci status tanah tempat berdiri calon rumah kita sangat penting. Ada beberapa pengembang yang membeli tanah yang masih sengketa antar ahli warisnya. Status tanah yang belum jelas akan memiliki dampak kurang bagus jangka panjang. Proses SHM akan memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. 

Spesifikasi Bangunan


Pengembang yang amanah biasanya akan menjelaskan secara rinci spesifikasi bangunan rumah yang akan kita beli. Namun, tidak semua pengembang melakukan hal tersebut. Sehingga sebagai calon pembeli yang cerdas, kita bisa menanyakan luas tanah, luas bangunan, material yang dipakai, dan semua detail tentang rumah tersebut. 


Beberapa perumahan terlihat bagus dari tampilan luarnya, namun setelah dilakukan survei ternyata bahan yang dipakai tidak memenuhi standar. Hal ini akan berdampak jangka panjang untuk rumah. Kondisi bangunan akan cepat rusak sebelum waktu perkiraan renovasi. Jadi, jangan hanya fokus pada desain luar rumah saja. Memperhatikan material yang akan dipakai untuk membangun rumah tersebut akan menghemat banyak anggran renovasi di kemudian hari. 


Biaya Tambahan


Menanyakan rincian biaya pembelian rumah termasuk biaya-biaya lain-lain yang belum diinfokan di brosur adalah agenda penting ketika bertemu dengan pengembang secara langsung. Karena tidak semua pengembang menyantumkan biaya tambahan yang harus dibayar oleh calon pembeli. Sehingga banyak kasus calon pembeli kaget ketika transaksi jual beli berlangsung, ada tambahan biaya yang cukup besar di luar anggaran pembelian rumah. Kalau di luar negeri, ada situs yang membantu menghitungkan pembiayaan pembelian rumah sehingga lebih praktis. 

tips membeli rumah



Ada beberapa biaya sudah dicover oleh pengemban. Biasanya bagian dari strategi marketing agar calon pembeli tertarik membeli rumah ke pengembang tersebut. Namun,  tak jarang dibebankan kepada calon pembeli. Jadi, menanyakan detail biaya tambahan yang kemungkinan akan dibayar oleh calon pembeli menjadi poin penting. Agar bisa menyiapkan anggaran di luar harga rumahnya. 

Cara Pembelian


Setiap pengembang memiliki kebijakan sendiri terkait cara pembelian rumah. Ada pengembang yang hanya menjual rumah secara cash saja, menyediakan skema pembayaran KPR, dan cash “keras” yaitu cash bertahap jangka pendek. Sehingga menanyakan perihal cara pembelian rumah ke pengembang adalah agenda wajib calon pembeli. Bila pengembang menyediakan skema KPR, calon pembeli juga harus menanyakan sudah berapa lama bekerja sama dengan bank yang ditunjuk untuk melihat rekam jejak pengembang tersebut. 

Itulah 5 hal yang harus ditanyakan kepada pengembang sebelum melakukan akad jual beli rumah. Apakah kalian punya pengalaman menarik terkait proses pembelian rumah? Yuk sharing di kolom komentar. 


No comments

Post a Comment