MENGAMBIL JEDA DALAM SEBUAH HUBUNGAN

Mengambil Jeda Dalam Sebuah Hubungan-Menikah tidak hanya menyatukan dua insan. Tapi juga proses memahami karakter satu sama lain. Termasuk memahami kapan pasangan hidup kita butuh untuk sendiri. Bukan berarti tidak suka dengan momen bersama pasangan.Namun, setiap individu memang  adakalanya butuh ruang sendiri, meskipun dia sudah menikah sekalipun. Seorang teman pernah mengatakan bahwa merawat sebuah hubungan itu lebih sulit dari pada memulainya. Apalagi hubungan yang bernama pernikahan. Aku sepakat dengan pernyataannya. Rasa cinta yang ada rasanya tak cukup menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan bersama. Dibutuhkan kepekaan menghadapi pasangan. Mudah diucapkan, nyatanya cukup sulit untuk diaplikasikan.

Pernikahanku sebagai contohnya. Perbedaan karakter membutuhkan proses adaptasi yang lumayan butuh waktu lama. Berhadapan dengan sosok introvert menjadi problem tersendiri buatku. Aku yang punya karakter terbuka bahkan ceplas ceplos tak jarang sulit memahami pasangan yang cenderung diam. Aku bukan peramal yang bisa tahu apa yang dia inginkan. Sepintas tidak ada yang dia keluhkan. Aku mengira semua baik-baik saja. Semua berjalan tanpa ada konflik yang berarti. Hingga suatu saat ujian itu datang menguras kesabaran. Terasa melelahkan karena energi positif yang dimiliki semakin menipis. Gesekanpun tak dapat terelakkan. Ego telah menguasi diri tanpa kompromi. Di titik itulah aku akhirnya menyadari perlunya mengambil jeda dalam sebuah hubungan. Agar situasi tidak semakin runyam. Supaya pikiran tetap waras dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan.

SARANA INSTROSPEKSI DIRI
Perlunya mengambil jeda dalam sebuah hubungan adalah memberi waktu pada tiap individu untuk menenangkan diri dan merenungkan akar masalah yang dihadapi. Segera menyadari bahwa permasalahan yang timbul bukan kesalahan satu pihak saja. Masing-masing punya andil menyebabkan kekacauan karena tidak bisa berpikir jernih. Sebab pada umumnya kita tidak bisa berfikir logis jika emosi yang didahulukan. Menjauh sementara dari pasangan akan mudah untuk merenungkan kesalahan diri sendiri dan semakin memahami arti sebuah kebersamaan. Segala masalah akan terasa ringan bila dihadapi bersama. Mengingat kembali tujuan awal memilih hidup bersama pasangan akan menekan ego. Bukankah harapan saat memasuki gerbang pernikahan agar bisa menjalani kehidupan yang bahagia bersama pasangan? Maka harus bisa berkrompromi dengan segala hal yang mendukung terwujudnya kebahagiaan tersebut. Termasuk menyadari bahwa pasangan kita bukan manusia sempurna. Wajar bila ada beberapa kekurangan dalam dirinya. Sikap yang paling bijak adalah menerima dia dengan sempurna. Tentu bukan perkara yang mudah untuk dijalankan. 


SARANA ME TIME
Cara paling efektif yang bisa dilakukan untuk menjeda hubungan dengan pasangan adalah berpisah secara fisik sementara waktu. Aku biasanya akan meminta izin untuk traveling atau  berkunjung ke rumah orang tua yang ada di luar kota dalam kurun waktu agak lama. Berjauhan secara fisik dengan pasangan selain sebagai sarana introspeksi diri, adalah memberi ruang bagi masing-masing individu untuk refreshing. Aku bisa bercengkrama dengan keluarga besar. Menghabiskan waktu bersama mereka bisa mengembalikan suasana hati yang tidak bagus. Sementara doi bisa menyalurkan hobinya atau menghabiskan waktu di rumah dengan game-game kesukaannya tanpa mendengar rengekan anak kecil atau omelan sang istri. Doi juga bisa  pergi  bersama komunitasnya sepulang kerja tanpa khawatir ada yang menunggu di rumah.

Berpisah secara fisik dengan pasangan bukan berarti tidak ada komunikasi sama sekali. Sesekali tetap harus berkomuikasi. Memang sengaja menciptakan suasana seperti itu agar terasa ada yang kurang tanpa kehadiran pasangan. Komunikasi yang sekedarnya juga akan menimbulkan rasa rindu di hati. Rasa seperti itu yang harus tetap dipelihara tak peduli berapa belas tahun usia pernikahannya, agar hubungan dengan pasangan tetap harmonis. Dan menjeda hubungan dengan pasangan adalah salah satu cara getar-getar cinta kepada pasangan tetap bersemi. Maka, bila dirasa hhubunganmu dengan pasangan sudah mulai hambar, mungkin perlu ada jeda dalam hubungan kalian. 



No comments

Post a Comment