Tekad Hati Setelah Lebaran Berlalu

Ramadhan dan lebaran tahun ini bagiku adalah momen untuk melakukan perenungan panjang. Sehingga ketika lebaran telah usai, ada beberapa hal yang menjadi fokus perbaikan. Berdasarkan komitmen untuk menjadi manusia yang lebih baik dan hari ke hari, ada beberapa resolusi setelah lebaran tahun ini, diantaranya:


ISTIQOMAH DALAM SEGALA HAL
Memulai sesuatu itu mudah, tetapi berusaha untuk istiqomah itu sulit. Tidak hanya urusan ibadah, Istiqomah pada apapun yang telah kita awali selalu butuh niat yang kuat. Ketika target ibadah di bulan Ramadhan kemaren tidak terpenuhi, maka setelah lebaran ini aku ingin membulatkan tekad menebus kemalasan selama Ramadhan dengan mengatur ulang jadwal tilawah agar bisa khatam tepat waktu, aku juga ingin mengajak pasangan untuk istiqomah melaksanakan target yang telah dibuat bersama. Begitu juga untuk urusan blogging, aku ingin istiqomah menulis konten blog sesuai jadwal yang telah aku tentukan sendiri. Sebelumnya aku tipe orang yang menulis ketika mood sedang baik saja. Melakukan update blog sesuka hatiku. Tanpa ada jadwal tertentu, alhasil pernah dalam satu bulan menghasilkan tulisan banyak namun di bulan berikutnya tidak menulis sama sekali.

UPGRADE SKILL
Anjuran untuk berteman dengan teman-teman yang mempunyai frekuensi yang sama ada benarnya, Satu tahun berkumpul dengan teman-teman yang mempunyai skill mumpuni di dunia blogging dan photography membuatku terpacu untuk terus belajar banyak hal. Mulai bagaimana menghasilkan foto yang bagus, bagaimana membuat video yang menarik, sampai bagaimana menulis konten blog yang bagus, serta menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan berkarya dari rumah. Sebagai pemula, aku harus terus meng-upgrade skill bila ingin serius menekuni hobi ini.

Skill yang perlu aku upgrade adalah berkaitan dengan peran sebagai orang tua yang mendampingi anak berproses di dunia pendidikan. Berhubung si sulung akan masuk kelas program internasional dengan bahasa asing sebagai bahasa sehari-hari yang digunakan dalam proses belajar-mengajar, maka aku juga butuh mengupgrade kemampuan bahasa asingku, Meskipun pernah fasih berbicara dengan bahasa asing saat masih masuk kelas English Bussinies belasan tahun lalu, tapi sekarang terbata-bata bila diajak dialog bahasa asing karena lama tidak mempraktekkan dalam keseharian. 


MELUANGKAN WAKTU UNTUK TRAVELLING
Kesibukan suami dan kondisi si kecil Gia yang selalu rewel bila diajak bepergian jauh membuat keluarga kecilku hampir tidak pernah travelling selama 3 tahun terakhir sejak kehamilan anak kedua. Saat mulai mengantuk, si kecil selalu menangis histeris ketika berada di kendaraan baik motor maupun mobil. Pernah suatu ketika dia menangis sepanjang jalan saat diajak berkunjung ke rumah neneknya di Jombang. Ia tak berhenti menangis mulai dari Surabaya hingga perbatasan Mojokerto. Ditenangkan seperti apapun tangisnya tidak mereda. Dia hanya ingin tidur di kasur rumah. Tapi sejak berusia 2 tahun bulan maret kemarin, kondisi berubah total. Si adik senang diajak bepergian. Ketika diajak bepergian jauh menggunakan sepeda motor sekalipun, dia gembira dan berceloteh sepanjang jalan. Bahkan sering menangis jika berhenti karena sudah sampai ke tempat tujuan. Dia tetap mengajak berkeliling menggunakan motor. Padahal perjalanan yang kita tempuh sudah berjam-jam lamanya. Seperti lebaran tahun ini, kita mengajak si kecil berkunjung ke rumah saudara di luar kota. Dia tetap nyaman menikmati perjalanan dan tidak rewel sedikitpun. Ketika diajak menginap di rumah saudara juga mudah beradaptasi dengan tempat baru. Dengan alasan itulah maka setelah lebaran aku dan suami ingin menghidupkan kembali "jiwa mbolang" kita yang sudah terkubur selama ini. Dengan rutin menyisihkan anggaran khusus, kita siap untuk travelling lagi. Doakan rezeki kita lancar ya agar anak-anak bisa melihat sisi lain dari bumi ini. 



No comments

Post a Comment