Liburan biasanya sudah direncakan
jauh-jauh hari. Ada orang yang rela membeli tiket atau menabung satu tahun
sebelumnya untuk bisa mewujudkan liburan. Apalagi jika liburan bersama keluarga
besar, pasti memerlukan rencana yang matang. Apa jadinya jika kita liburan
tanpa ada rencana sebelumnya alias liburan dadakan? Apa yang perlu diperhatikan
bila tiba-tiba memutuskan liburan dadakan? Adakah tips khusus agar liburan dadakan tetap seru?
Itulah yang terjadi denganku
akhir desember kemarin. Rencana awal hanya menjemput Agha yang sedang menjalani
Holiday Camp di Kampung Inggris Pare, Kediri. Tetapi rencana tiba-tiba berubah.
Tidak hanya sekedar menjemput Agha ke lokasi camp, aku dan suami mengajak
seorang sahabat beserta keluarga kecilnya untuk sekalian liburan tipis-tipis. Kita
berpikir mumpung ada kesempatan ke luar kota. Sambil menyelam minum air
ceritanya.
Sebelum menjemput Agha, kita
melaju menuju area pegunungan wonosalam, Jombang. Ada wisata pohon pinus yang
instagramable. Tapi ketika sampai di lokasi kita putar balik. Karena lokasi wisata
pohon pinus ada di pinggir tebing sehingga tidak aman untuk balita. Kita
membawa 3 balita dalam mobil. Si kecil Gia, dan 2 anak sahabatku yaitu Ara dan
Fira.
BALAI TANI JOMBANG
Tujuan selanjutnya adalah Balai
Tani yang ada di Bareng, Jombang. Kita sengaja singgah di tempat wisata yang
lokasinya searah dengan Pare, Kediri. Agar kita bisa tetap tepat waktu
menjemput Agha. Ketika memasuki area wisata, kondisinya sudah lumayan penuh
oleh pengunjung. Mungkin karena memang saat itu adalah musim liburan sekolah.
Tiket masuk area Balai Tani
sangat murah, yaitu lima ribu rupiah per orang. Di dalam area wisata ada kolam
renang anak-anak. kolam ikan, kidzone, dan spot-spot instagramable. Kita lebih
memilih memanjakan para balita di kidzone. Setelah puas bermain dan
mengelilingi area wisata, kita segera menjemput Agha di lokasi Camp. Kemudian
menuju rumah orang tua di kaki Gunung Kelud. Saatnya meluruskan punggung,
istirahat sejenak menunggu pagi tiba.
Kolam ikan di dalam balai tani |
KAMPUNG INDIAN KEDIRI
Keesokan harinya kita menuju Gunung
Kelud. Ada banyak tempat wisata di sekitar gunung kelud. Namun, kali ini kita mau
ke lokasi wisata Kampung Indian karena sahabatku Dhita belum pernah ke sana. Sesampai
di sana ternyata parkiran sudah penuh dengan mobil. Musim liburan seperti ini
kayaknya hampir semua tempat wisata penuh dengan pengunjung. Begitu juga dengan
tempat wisata yang berada di tengah hutan ini.
Ketika kita akan turun dari
mobil, tiba-tiba hujan turun. Setelah menunggu sekitar 30 menit, akhirnya kita
masuk ke area wisata. Kita batal sewa kostum Indian karena antrian di tempat
persewaan lumayan panjang. Para balita tidak bisa diajak kompromi untuk antri.
Namun, kita masih beruntung bisa melihat pertunjungan tarian Indian. Para pengunjung diperbolehkan mengikuti pertunjukan tari indian.
Pemandangan dari bagian atas kampung indian |
Setelah puas melihat pertunjukan
tari suku Indian, kita memutuskan untuk naik ke area rumah panggung yang berada
di atas. Tapi, tiba-tiba Agha minta berenang di kolam renang yang ada di bawah.
Tak sanggup naik turun sambil menggendong balita, akhirnya Agha hanya ditemani
suami saat berenang. Aku, Dhita dan suaminya menunggu di atas. Menikmati mie
kuah panas setelah hujan sungguh kenikmatan hakiki. Apalagi didukung oleh
indahnya pemandangan alam dari bagian atas kampung Indian ini.
Ini video tarian Indian dan kolam renang yang ada di area kampung Indian.
Ini video tarian Indian dan kolam renang yang ada di area kampung Indian.
Hari mulai sore, kita memutuskan
untuk meninggalkan lokasi dan mencoba naik ke puncak Kelud. Namun, sebelum
sampai di rest area Kelud, kita memutuskan untuk balik arah. Kabut tebal dan
hujan serta macet parah mengurungkan niat untuk ke puncak Gunung Kelud.
BACA JUGA : Uniknya Kampung Indian Di Lereng Gunung Kelud Kediri
Di perjalanan pulang, kita mampir
ke Kampung Durian yang masih berada di Kawasan wisata Gunung Kelud. Di sini
bisa menikmati durian sepuasnya. Mulai yang masih utuh sebagai buah maupun
dalam bentuk olahan seperti pancake durian, ice cream durian, pizza durian, dan
masih banyak lagi. Tapi, kita kurang beruntung karena hari sudah sore sehingga
buah duriannya sudah habis. Kita hanya bisa menikmati olahan dari durian saja.
PANTAI DELEGAN GRESIK
Setelah menikmati udara segar
pegunungan, saatnya pergi ke pantai menikmati deburan ombak. Kita memilih
pantai Delegan, Gresik. Pantai tersebut punya kenangan tersendiri delapan tahun
lalu. Selain itu lokasinya masih katagori dekat. Awalnya ingin ke pantai
pesisir malang selatan. Namun, lokasinya terlalu jauh. Membawa tiga balita
menjadi pertimbangan untuk mencarii tempat wisata yang lebih dekat.
Agha bermain layang-layang di pantai Bersama teman barunya |
Menikmati Durian di pantai |
Pergi ke pantai saat musim
liburan seperti ini sebenarnya bukan pilihan yang tepat. Pengunjung pantai pasti
membludak. Begitu juga di pantai Delegan Gresik. Tapi, anak-anak selalu punya
cara sendiri menikmati liburan. Mereka tetap senang bermain di pantai yang penuh
oleh pengunjung. Semakin siang jumlah pengunjung semakin banyak. Kita
memutuskan membawa anak-anak ke kolam renang yang berada di dekat pantai.
Anak-anak melanjutkan berenang di kolam renang sampai menjelang makan siang.
Wajah bete adik Gia karena diajak beranjak dari pantai |
ALUN-ALUN BATU, MALANG
Setelah dhuhur kita memutuskan
meninggalkan pantai dan melanjutkan perjalanan ke Batu, Malang. Kita akan
berkunjung ke rumah kakak. Kebetulan rumahnya dekat dengan alun-alun Batu.
Rencananya kita akan menghabiskan malam nongkrong di alun-alun Batu dan eksplore
beberapa tempat wisata di sekitar Batu, Malang.
Namun, setelah tiba di Batu, anak-anak
sudah kelelahan. Tiga balita sudah mulai rewel. Kita tidak bisa memarkir mobil
di sekitar alun-alun karena kondisi jalanan yang sangat macet. Ada penertiban
kendaraan yang sedang parkir di sekitar alun-alun saat malam Natal untuk mengurai kemacetan.
Akhirnya kita langsung menuju rumah kakak untuk melepas penat.
Uji nyali naik dermolen |
Keesokan harinya kita baru menuju
alun-alun Batu. Kita naik wahana dermolen yang ada di lokasi. Hanya dengan lima
ribu rupiah kita bisa menikmati pemandangan kota Batu dari atas. Awalnya ada
sedikit ketakutan saat dermolen sudah mulai bergerak ke atas. Tapi, setelah
melihat indahnya pemandangan dari balik kaca dermolen, rasa takut mendadak
hilang.
Kota Batu dari atas dermolen |
BERMAIN DI KIDZONE SURABAYA
Menjelang siang kita meninggalkan
kota Batu. Kita pulang ke Surabaya melewati Cangar. Meskipun jalur Cangar sudah terkenal dngan jalanan berliku dan tikungan tajam, kita tetap memilih jalur tersebut karena ingin menikmati
indahnya pemandangan di sepanjang jalan. Rencananya kita akan
singgah di pemandian air panas Pacet, Mojokerto. Tapi, cuaca tidak bersahabat.
Hujan deras ketika memasuki hutan di Kawasan Cangar. Alhamdulillah perjalanan lancar
sampai Surabaya.
Untuk mengobati kekecewaan, kita
membawa anak-anak bermain di area Kidzone di salah satu pusat perbelanjaan. Anak-anak
bermain sepuasnya di Kidzone sampai
malam. Hari sudah mulai gelap, kita memutuskan mengajak anak-anak untuk pulang ke rumah.
TIPS LIBURAN DADAKAN
Liburan dadakan selama 4 hari cukup
menyenangkan. Anak-anak bisa menikmati udara segar pegunungan dan bermain sepuasnya
di pantai. Meskipun liburan kali ini dadakan, tapi kita tidak ingin acara
liburan jadi tidak menyenangkan. Jadi yang kita perhatikan selama liburan
dadakan ini adalah :
1.
Membawa
Barang Seperlunya
Kita mau liburan tipis-tipis
bukan minggat, jadi kita memutuskan untuk membawa barang seperlunya saja. Untuk
baju kita hanya membawa satu stel baju ganti. Sedangkan untuk anak-anak cukup
dua sampai tiga stel baju saja. Kalau kondisi memungkinkan bisa cuci kering
pakai di tempat liburan. Untuk perlatan mandi atau cemilan kita memutuskan
membeli di minimarket yang kita temui saat di perjalanan. Begitu juga dengan
diaper, kita hanya membawa beberapa saja. Bila persediaan diaper sudah menipis,
kita mencari mini market yang dekat dengan lokasi liburan.
2.
Menyiapkan
Anggaran Tambahan
Selalu ada biaya tak terduga saat
liburan. Meskipun anggaran liburan sudah dihitung sedemikian rupa jauh-jauh
hari. Apalagi liburan dadakan membawa sahabat yang sudah berkeluarga. Pasti
bakal ada banyak pengeluaran selama liburan 4 hari. Itu sebabnya aku dan suami
membawa anggaran tambahan agar acara liburan tidak terganggu hanya karena
masalah keuangan.
3.
Siap dengan
Hal-hal yang Tak Terduga
Bepergian jauh dari rumah harus
siap mental menghadapi hal tak terduga baik di jalan maupun selama di tempat
liburan. Selama liburan kemarin, ada beberapa hal tak terduga yang kita alami.
Saat tiba di pantai ternyata air sedang surut. Bayangan menikmati air laut di
tepi pantai mendadak sirna. Suami mendadak basah kuyup karena si kecil Gia yang
belum genap 3 tahun minta menyusul sang kakak yang sedang asyik berenang di
laut.
Hal-hal yang tak terduga lainnya misalnya
kondisi cuaca yang tiba-tiba berubah. Kita harus siap menghadapinya. Seperti
liburan kemarin, tiba-tiba hujan deras saat kita sampai di lokasi salah satu
tempat wisata. Sehingga kita harus menunggu di mobil sampai hujan reda. Karena
kebetulan lokasinya di alam terbuka.
Yang Pantai Delegan itu dekat dengan tempat kami lho...
ReplyDeletewah,ngiler liat duriannya. pengen kesana deh kapan2.
ReplyDeleteDuriannnn.... duh bikin ngiler aja.
ReplyDeleteKalau keluarga saya seringnya piknik dadakan mbak. Berdasar pengalaman, kalau direncanakan malah sering nggak jadi.
wah jadi pengen jalan-jalan ke Malang lagi nih
ReplyDeleteWah ternyata walaupun dadakan tetap seru ya
ReplyDeleteWah. Mbak Tata sudah sampai Gresik nggak mampir nih...
ReplyDeleteAsyik ya liburan dadakannya sampai 4 hari...
ya Allah durennn enak banget ini mbak diolah aoa aja tetep jadi favorit aku hehehehe.. aku diajak juga donggg
ReplyDeleteDurian nya warna warni gini hehehe
ReplyDeletetrip dadakan memang seru tanpa wacana heheh
ReplyDeleteTapi itu duriannya kok bikin ngiler ya hehehe
salam kenal,
http://www.kidalnarsis.com/
wah, kalau dalam keluargaku nggak bisa kalau pergi langsung dadakan tanpa persiapan. Maklum sudah terbiasa menyusun rencana kecuali liburan singkat aja ke mana gitu
ReplyDeleteMantap banget nih liburannya,Mbak. Tempat wisata di Jatim makin seru aja nih.
ReplyDeleteLiburan dadakan mungkin memberi sensasi yang berbeda ya. Tapi sayangnya belum berani nyoba, takut banyak rempongnya.. 😀
ReplyDeleteWah kece banget liburannya .tapi emang bener loh mbak, sesuatu yg direncanakan sering gagal. Tapi kalau dadakan, meminimalkan ribet, dan justru malah se sukses acaranya. Hahaha... Pengalaman menarik.
ReplyDeleteNggak sopan iki ngelihatin durian tapi nggak dibagi ke saya, haha. Saya sama teman janjian ke Delegan habis lebaran.
ReplyDelete