Sudahkah Hak Anak Anda Terpenuhi?

Hari ini 23 Juli 2017 bertepatan dengan Hari Anak Nasional. Bicara tentang anak-anak, rasanya tak ada habisnya. Sebagai orangtua banyak sekali pe er yang harus dilakukan, diantaranya memenuhi hak anak kita. Yupz, meskipun mereka masih kecil dan masih menjadi tanggungan orangtua namun mereka tetap memiliki hak yang harus kita penuhi. Dan menjadi orangtua yang masih memiliki anak usia sekolah, ada 2 hak yang selalu ingin aku penuhi. Semoga selalu menjadi pengingat bagi diriku sendiri dan juga bagi para orangtua yang juga masih harus menemani tumbuh kembang anak-anaknya. Bahwa terkadang ego kita sebagai orangtua bisa menghalangi terpenuhinya hak-hak anak. 

HAK BELAJAR
Tugas orangtua memang berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun kadang cara yang digunakan kurang bijak. Termasuk untuk urusan pendidikan. Tak jarang orangtua tidak melakukan diskusi dengan anak saat memilihkan sekolah atau tempat belajar lainnya. Alasan yang biasa dilontarkan adalah orangtua yang mengerti apa yang terbaik untuk anak dan tak ada orangtua yang menjerumuskan anak-anaknya sendiri. Sehingga banyak orangtua yang terlalu intervensi terkait proses belajar anak. Sekolah harus di tempat A, harus mengambil les ini itu, harus belajar dari jam sekian sampai jam sekian. Semua diatur oleh orangtua. Anak tak punya hak suara. Padahal anak mungkin punya keinginan yang berbeda dengan orangtuanya. Ia ingin belajar tanpa paksaan, ia juga punya keinginan mempelajari hal lain di luar apa yang telah ditentukan oleh ayah ibunya. Tak ada diskusi, hak anak terabaikan.

Dalam kasus lain, ada seorang anak yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata anak pada umumnya. Ia ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Akan tetapi pola pikir orangtua, adat istiadat, dan kondisi ekonomi membuat si anak tak bisa belajar ke jenjang lebih tinggi. Sang anak harus puas hanya dengan melihat teman-teman sebayanya berangkat sekolah. Sedangkan ia harus bekerja membantu orangtua. Bila sang anak adalah perempuan, maka harus rela dinikahkan di usia dini. Sehingga bisa dikatakan hak anak terabaikan.

HAK BERMAIN
Sifat alamiah anak-anak adalah bermain. Bermain dengan teman-teman sekolah ataupun dengan teman di lingkungan  tempat tinggal. Anak usia TK pasti sangat suka bila diajak bermain. Namun ternyata anak SMA pun juga masih suka bermain. Yang membedakan adalah jenis permainan yang dimainkan. Akan tetapi jaman sekarang ini durasi anak-anak bermain telah banyak diintervensi oleh para orangtua. Dengan semakin padatnya rutinitas di sekolah mempengaruhi juga waktu bermain mereka. Bahkan ada orangtua yang melarang anaknya untuk bermain di luar dengan berbagai alasan. Salah satu alasannya agar lebih fokus belajar. Padahal usia anak-anak tetap tidak bisa dipisahkan dengan aktivitas bermain. Dengan bermain bersama teman berarti belajar bersosialisasi, belajar berempati, belajar berbagi dan masih banyak lagi manfaatnya. Selain itu, bermain juga bisa menyegarkan otak yang sudah lelah dengan berbagai tugas di sekolah. Sebagai orangtua yang bijak sudah seharusnya memberi hak bermain kepada anak-anaknya. Jangan terlalu membebani anak dengan rutinitas belajar yang maraton dari satu tempat ke tempat lain. 

Semoga di Hari Anak Nasional ini kita sebagai orangtua bisa lebih bijak dalam hal pemenuhan hak-hak anak. Tidak mengabaikan hak belajar dan bermain anak. Agar mereka tumbuh jadi pribadi-pribadi yang ceria.
#SayaAnak Indonesia
#SayaGembira
.

No comments

Post a Comment