5 Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Liburan Bersama Balita

Siapa yang tak ingin diajak liburan? pasti semua mau tak terkecuali para ibu yang sedang mempunyai balita sekalipun. Mengurus balita membutuhkan energi lebih. Tak jarang para ibu butuh liburan tipis-tipis agar kewarasan tetap terjaga. Namun acara liburan seorang ibu yanng membawa serta balitanya harus direncanakan dengan matang. Kalau gak mau acara liburan jadi kacau. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat libuan bersama balita diantaranya:



Kondisi Si Kecil
Ini poin penting sebelum liburan. Memiliki balita memang terkadang harus siap dengan hal-hal di luar dugaan. Kemarin si kecil sehat wal afiat aktif banget pertanda tidak masalah bila harus diajak bepergian. Tapi malam hari sebelum jadwal keberangkatan tiba-tiba badan panas disertai batuk pilek. Sehingga tidak memungkinkan melanjutkan agenda liburan bareng si kecil. Jika tetap memaksakan berangkat maka acara liburan akan kacau. Selain kondisi kesehatan si kecil, hal yang perlu diperhatikan juga adalah suasana hatinya. Saat suasana hati si kecil sedang bagus maka ia akan happy saja diajak bepergian kemanapun. Sebaliknya, bila mood si kecil sedang tidak baik, maka akan ada  potensi rewel sepanjang perjalanan. Acara liburanpun jadi sedikit terganggu. Niat hati refreshing tapi yang ada malah lelah hati dengan anak yang sulit di tenangkan.

Perlengkapan
Setelah memastikan kondisi si kecil baik-baik saja, yang harus di perhatikan adalah perlengkapan yang harus dibawa. Bepergian bersama balita tentu berbeda ketika bepergian sendirian. Barang bawaan sudah dipastikan akan lebih banyak. Ada yang bilang bepergian bersama balita itu sudah mirip orang pindahan rumah. Karena terlalu banyak barang maka melakukan pengecekan terhadap perlengkapan yang akan dibawa ke tempat liburan sangat penting. Semua perlengkapan balita jangan sampai ada yang tertinggal. Pisahkan atara perlengkapan yang selalu dibutuhkan selama perjalanan dengan perlengkapan yang memang akan terpakai saat sudah tiba di tempat tujuan. Hal ini untuk memudahkan pengambilan bila dibutuhkan sewaktu-waktu selama di perjalanan. Letakkan perlengkapan balita yang dibutuhkan selama perjalanan di tas kecil yang mudah di bawa.


Cuaca
Faktor yang tak kalah penting untuk diperhatikan saat liburan bareng balita adalah cuaca. Pergi berlibur bersama balita memang harus bisa memilih waktu yang tepat. Berbeda saat liburan sendiri tanpa balita yang lebih fleksibel di kondisi cuaca apapun. Saat bersama balita, hindari beribur ke ruang terbuka di saat cuaca terik. Karena si kecil bakal rewel karena panas. Seperti pengalamanku berlibur ke kampung indian di daerah Kediri. Tiba di lokasi ketika matahari sudah di ubun-ubun. Alhasil si kecil rewel tidak nyaman karena kepanasan. Begitu juga saat musim penghujan. Pilih waktu pagi menjelang siang untuk berlibur di area outdoor. Terutama bila memilih pergi ke tempat wisata menggunakan sepeda motor. Siang menjelang sore biasanya akan turun hujan. Sebagai orang tua apalagi seorang ibu tentu tidak akan mau bila di tengah acara liburan si kecil sakit karena kehujanan saat di tempat wisata atau perjalanan pulang.

Tempat Tujuan
Memilih tempat tujuan liburan saat membawa balita juga tidak bisa sembarangan. Pilih tempat yang teduh atau nyaman untuk si kecil. Hindari membawa si kecil ke tempat yang agak horor. Karena penglihatan si kecil masih sensitif. Aku pernah punya pengalaman membawa si kecil yang masih berusia kurang dari 2 tahun liburan ke tempat wisata yang baru dibuka di kaki gunung. Untuk sampai tempat itu harus melewati jalanan yang kakan kirinya masih berupa hutan belantara. Malam harinya si kecil panas tinggi dan teriak-teriak histeris dengan ekspresi ketakutan. Sejak saat itu sebagai orang tua lebih selektif memilih tempat tujuan untuk liburan bareng si kecil. 

Durasi
membawa si kecil ikut serta dalam acara liburan juga harus memperhatikan lamanya perjalanan ke tempat tujuan. Perjalanan yang memakan waktu cukup lama akan membuat si kecil rawan rewel karena setres atau bosan. Bila memang memerlukan perjalanan darat cukup lama, usahakan untuk transit di beberapa tempat dan membiarkan si kecil bermain sejenak di luar kendaraan. Istirahat 30 menit sudah cukup untuk membuat suasana hati si kecil kembali ceria. Dan perjalananpun bisa dilanjutkan kembali. Selain itu, yang harus diperhatikan lagi adalah durasi waktu di tempat liburan. Berlama-lama di tempat liburan apalagi tempatnya outdoor juga tidak disarankan bila membawa balita. Karena si kecil akan kelelahan yang berujung dengan rewel atau bahkan tantrum. Jadi, sebagai orang tua sah-sah saja bila igin bersenang-senang namun juga harus bijak bila berlibur membawa balita. Jangan sampai orang tua senang tapi balita malah setres karena kecapekan. 

Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan saat liburan bersama balita. Selain itu ada 7 Perlengkapan Travelling Anak Balita versi mbak melani yang bisa dijadikan rujukan sebelum mengagendakan liburan bareng si kecil. 

8 comments

  1. Betul banget.. terkadang udah di persiapkan, eeeh si kecil sakit. Pernah ngalamin udh lunas booking hotel buat tahun baruan eh si kakak sakit. Sedih bgt, anak sakit.. Untung msh bs waras ngelelang kamar hotelnya��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang kondisi si kecil yang suka bikin deg-deg an ya mbak

      Delete
  2. bener banget mbak, saya beberapa kali bawa anak sewaktu masih batita dan barang bawaan saya kayak mau pindah rumah hahahaaa berasa semua harus di bawa :)

    ReplyDelete
  3. Setuju Mbak...Memang lebih ribet bawa balita saat bepergian yaaa. Ulasan yang menarik ini.

    Saya bawa anak-anak sejak usia 2 bulan bepergian baik pakai pesawat atau mobil Tapi dengan persiapan matang, Alhamdulillah semua lancar:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Persiapan harus benar-benar matang ya mbak kalo gak ingin acara liburan kacau

      Delete
  4. Pergi ke tempat deket aja, bawaan udah heboh kalau bareng balita, apalagi kalau liburan :D

    ReplyDelete
  5. Liburan bawa anak Emaknya memang kudu ngalah mencari destinasi. Sebisanya cari lokasi yang anak bisa lari2 bebas dan yang tidak begitu ngoyo. Orangtua capek, eh, anak minta gendong hehe

    ReplyDelete