Pesona Dibalik Ketidaksempurnaan Pasangan

"Cinta bukanlah mencari pasangan yang sempurna, tapi menerima pasangan kita dengan sempurna" (Asma Nadia)

Menikah itu ibarat berpetualang di hutan belantara. Selain butuh peralatan dan bekal yang mencukupi, seseorang yang menemani petualangan kita juga menjadi faktor penting. Setelah menikah, seseorang yang selalu bersama kita melewati setiap proses kehidupan adalah pasangan kita.

Ngomongin pasangan, hampir semua pengen punya pasangan yang good looking, ramah, komunikatif, pengertian, setia, cekatan, rajin ibadah, teladan yang baik buat anak-anak kelak, dan demen ngajak travelling dan shopping (eh yang ini harapan emak'e agha gia aja) dan masih banyak lagi setumpuk harapan yang ada di benak kita saat pertama kali memutuskan seseorang menjadi bagian dari hidup kita. Ketika kenyataan tak sesuai harapan, muncul banyak "keluhan tanpa sadar" tentang diri pasangan. Mulailah membandingkan pasangan kita dengan pasangan orang lain. Bahkan yang lebih akut, bisa sampai ke tahap menuntut pasangan untuk bisa menjadi seperti pasangan-pasangan yang dipunyai orang lain. Bahkan yang lebih ekstrim, terbesit dalam hatinya pertanyaan apakah telah salah memilih pasangan.  Lupa bahwa pasangan kita adalah manusia yang punya sisi tak sempurna, sehingga Tuhan memilih kita untuk melengkapi ketidaksempurnaannya. 

Sebenarnya jika kita cermati, ada banyak pesona lho dibalik ketidaksempurnaan pasangan, agak lebay dikit gak apa-apa ya kalau menyebutnya sebagai pesona. Coba ingat-ingat apa yang telah dilakukan oleh pasangan untuk kita. Hal-hal kecil yang justru membuat kita happy. Misal istri mengeluhkan pasangan yang kurang perhatian, tapi suami selalu bersedia menemani kemanapun kita pergi. Bahkan suami mau handel anak-anak  saat kita harus fokus dengan pekerjaan kita. Atau pasangan yang kurang romantis dan kurang begitu suka diajak jalan bareng, tapi selalu memberikan kebebasan saat kita menghabiskan waktu bersama para sahabat (nongki-nongki cantik di tempat favorit), apalagi  dengan memfasilitasi kita dengan saldo melimpah sebelum kita berangkat.Duh itu pesona yang tidak dimiliki oleh semua pasangan. Jika kamu memiliki pasangan yang seperti itu, banyak bersyukur. karena bagiku pasangan seperti itu mendekati sempurna xixixixi. Tapi kalau kamu ingin pasangan yang sempurna, coba baca dulu tulisan mbak Diah Kusumastuti yang lagi bahas tentang pasangan sempurna di dekamuslim.com


Kalau mau sedikit merubah pola pikir tentang sosok pasangan, pasti akan menemukan bahwa ada sesuatu yang dimiliki oleh pasangan kita dan belum tentu ada pada orang lain. Pola pikir disini ada kaitannya dengan cara menyikapi media sosial dan cara pandang terhadap "taman tetangga." 

Bijak Menggunakan Media Sosial 
Bersihkan hati sebelum membuka media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram. karena disana akan betebaran postingan-postingan "pamer keromantisan" dari teman-teman, khususnya yang sudah menikah, yang berpotensi menimbulkan penyakit hati berupa iri dengan kebahagiaan teman ataupun membanding-bandingkan pasangan kita dengan pasangan yang dimiliki orag lain. 

Taman Tetangga yang Tampak  Lebih Indah 
Tak jarang taman-taman mungil di dalam pagar rumah tetangga terlihat lebih indah. Dan kita mengeluhkan kenapa taman kita tak seindah taman tetangga. Padahal tanpa sepengetahuan kita mungkin tetangga sebelah rajin menyiram tanamannya, memberi pupuk, ataupun mencabut rumput-rumput liar yang mengganggu keindahan taman. Begitu juga dengan pernikahan, sering terdengar keluhan kenapa pasanganku tidak seperti pasangan depan rumah yang sangat rajin bersih-bersih, rajin ke masjid, sering beliin istrinya ini itu, dan masih banyak lagi keluhan bernada membandingkan. Padahal kita tak pernah tahu proses yang mereka lalui melewati badai dalam pernikahannya dan usaha mereka dan pasangannya mewujudkan pernikahan harmonis  seperti terlihat oleh kita. Kita hanya melihat hasilnya tanpa tahu prosesnya. So, saatnya merawat "taman" sendiri agar terlihat lebih indah juga. Agar kita bisa melihat pesona pasangan dibalik ketidaksempurnaannya.

Bagiku sendiri, level tertinggi dari pesona dari pasangan hidup adalah kemampuan memahami hal-hal yang tersirat. pasangan bisa paham apa yang kita mau bahkan sebelum kita mengungkapkannya. Emang bisa ya memahami apa keinginan seseorang sebelum orang tersebut mengungkapkan? bisa dong,  istilahnya a deep relathionship. Peter Drucker, seorang pakar komunikasi mengatakan, 


"The most important thing in communication, is to listen what isn't being said" 

Bila kamu mempunyai pasangan yang bisa mengerti apa maumu tanpa kau ungkapkan, sudah lupakan sederet ketidaksempurnaan yang lainnya. Itu artinya kamu beruntung mempunyai pasangan yang seperti itu. Dan aku juga beruntung telah memiliki pasangan dengan level pesona tertinggi itu. Sekarang giliranku yang sedang berproses ke tahap itu. Menjadi mempesona di mata pasangan. 

4 comments

  1. Kalau ingat pesan orang tua, jadikanlah kekurangan pasangan kita sebagai ladang ibadah. :)

    ReplyDelete
  2. Pasangan sempurna itu, yang bisa saling menjadi pelengkap kekurangan masing-masing ya mbak :)
    Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau,hihihi
    Nice sharing

    Salam,
    Sarah

    ReplyDelete
  3. Setuju banget mbak....sebagai pasangan, saling melengkapi ya mbak. komunikasi paling penting

    ReplyDelete
  4. Hal-hal remeh temeh dari pasangan pun bisa jadi pesona ya kalo kita menjadikannya pesona. Tergantung bagaimana cara pandang kita :)

    ReplyDelete